Kondisi kesehatan para pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan mengalami penurunan drastis. Ratusan pengungsi di beberapa posko pengungsian dilaporkan mengalami diare massal dalam beberapa hari terakhir. Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur mencatat setidaknya 250 diare massal yang dialami oleh pengungsi di lima posko utama yang tersebar di Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang hingga Jumat, 2 Mei 2025. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, dr. Senja Wulan, dalam konferensi pers di Kantor Bupati Flores Timur pada hari yang sama.
Menurut dr. Senja Wulan, diare massal ini diduga kuat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya sanitasi yang kurang memadai di beberapa posko pengungsian, keterbatasan akses air bersih, serta perubahan pola makan dan kebersihan diri para pengungsi akibat kondisi darurat. “Kami menduga kuat faktor kebersihan dan sanitasi menjadi penyebab utama terjadinya diare massal ini. Keterbatasan fasilitas dan perubahan lingkungan hidup sementara di pengungsian menjadi tantangan tersendiri,” jelasnya.
Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur telah bergerak cepat untuk mengatasi diare massal ini. Tim medis dari puskesmas terdekat dan relawan kesehatan telah diterjunkan ke posko-posko pengungsian untuk memberikan penanganan medis kepada para pengungsi yang mengalami diare. Bantuan berupa obat-obatan, cairan rehidrasi oral (oralit), dan logistik kesehatan lainnya juga terus disalurkan. Selain penanganan medis, upaya perbaikan sanitasi dan penyediaan air bersih juga menjadi prioritas utama untuk mencegah penyebaran diare lebih lanjut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur juga turut berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan fasilitas sanitasi dan distribusi air bersih di posko-posko pengungsian. Mereka juga mengimbau kepada para pengungsi untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar guna mencegah penyebaran penyakit. Pemerintah daerah setempat juga telah meminta bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat terkait penanganan kesehatan dan logistik bagi para pengungsi. Situasi diare massal ini menjadi perhatian serius dan upaya penanganan terus diintensifkan untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan para pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi.