Pineoblastoma adalah tumor ganas yang sangat langka dan agresif, yang berkembang di kelenjar pineal. Kelenjar kecil ini terletak jauh di dalam otak, bertanggung jawab mengatur siklus tidur-bangun melalui produksi melatonin. Tumor ini umumnya menyerang anak-anak, meskipun bisa juga terjadi pada orang dewasa. Pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya untuk menyebar ke bagian lain dari sistem saraf pusat (SSP) menjadikannya kondisi yang sangat serius dan menantang untuk diobati.
Sifat agresif Pineoblastoma ditandai oleh laju pembelahannya yang sangat cepat. Tumor ini dapat berkembang dalam waktu singkat, menekan struktur otak di sekitarnya dan menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Kecepatan pertumbuhan ini membuat diagnosis dini sangat krusial untuk intervensi yang cepat dan efektif, meskipun seringkali sulit dikenali pada tahap awal.
Salah satu kekhawatiran terbesar dari Pineoblastoma adalah kemampuannya untuk menyebar. Sel-sel tumor dapat bergerak melalui cairan serebrospinal (CSF) ke area lain di otak, termasuk sumsum tulang belakang. Penyebaran ini dikenal sebagai metastasis leptomeningeal dan memerlukan strategi pengobatan yang mencakup seluruh sistem saraf pusat.
Gejala Pineoblastoma bisa bervariasi dan seringkali tidak spesifik, terutama pada anak kecil. Gejala umum meliputi sakit kepala yang persisten, mual dan muntah (seringkali tanpa sebab jelas, terutama di pagi hari), kesulitan melihat ke atas (disebut Parinaud’s syndrome), perubahan keseimbangan, dan masalah koordinasi.
Diagnosis Pineoblastoma biasanya dimulai dengan pencitraan otak seperti MRI, yang dapat menunjukkan lokasi dan ukuran tumor. Konfirmasi definitif memerlukan biopsi, di mana sampel jaringan tumor diambil untuk analisis patologis. Setelah diagnosis, evaluasi untuk penyebaran ke SSP melalui MRI tulang belakang dan pungsi lumbal sangat penting.
Pengobatan standar untuk Pineoblastoma melibatkan pendekatan multimodalitas yang agresif. Operasi bedah dilakukan untuk mengangkat sebanyak mungkin massa tumor yang aman, meskipun pengangkatan total seringkali sulit karena lokasi kelenjar pineal yang dalam. Tujuannya adalah mengurangi volume tumor.
Setelah operasi, radioterapi adalah komponen kunci. Karena potensi penyebaran, radioterapi sering diberikan ke seluruh otak dan sumsum tulang belakang (radiasi kraniospinal). Kemoterapi juga digunakan untuk membunuh sel-sel tumor yang tersisa atau yang telah menyebar.