Mengatur Pola Makan Sehat: Investasi Kesehatan di Usia Senja

Mengatur pola makan sehat sejak dini adalah investasi berharga untuk menikmati kualitas hidup yang baik di usia tua. Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan yang membuatnya lebih rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, mengatur pola makan dengan nutrisi yang tepat menjadi semakin krusial untuk menjaga kesehatan dan vitalitas di masa senja.

Menurut seminar kesehatan yang diadakan oleh Ikatan Gerontologi Medik Indonesia (IGM) pada hari Rabu, 22 Januari 2025, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, nutrisi yang adekuat berperan penting dalam mencegah berbagai penyakit degeneratif yang umum terjadi pada lansia, seperti osteoporosis, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan penurunan fungsi kognitif. Dr. Siti Aminah, seorang ahli gizi geriatri yang menjadi pembicara utama dalam acara tersebut, menekankan bahwa mengatur pola makan bukan hanya tentang menghindari makanan tertentu, tetapi lebih kepada memastikan asupan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh yang berubah.

Salah satu aspek penting dalam mengatur pola makan sehat di usia tua adalah memastikan asupan protein yang cukup untuk mempertahankan massa otot. Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Nutrisi Lansia pada tanggal 7 Juli 2024 menunjukkan bahwa kehilangan massa otot (sarkopenia) dapat meningkatkan risiko jatuh dan fraktur pada lansia. Sumber protein baik seperti ikan, telur, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian sebaiknya menjadi bagian dari menu harian.

Selain protein, asupan serat juga sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengontrol kadar gula darah serta kolesterol. Buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh adalah sumber serat yang baik dan sebaiknya dikonsumsi setiap hari. Pada tanggal 12 Maret 2025, dalam kegiatan “Posyandu Lansia” yang diadakan di Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, petugas kesehatan Bapak Agus menyampaikan pentingnya mengonsumsi minimal lima porsi buah dan sayuran setiap hari untuk memenuhi kebutuhan serat dan vitamin.

Kebutuhan vitamin dan mineral juga perlu diperhatikan. Lansia mungkin lebih rentan terhadap kekurangan vitamin D, kalsium, vitamin B12, dan zat besi. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dapat membantu menentukan apakah suplemen diperlukan. Selain itu, penting untuk membatasi asupan garam, gula, dan lemak jenuh yang berlebihan untuk mencegah penyakit kronis. Memastikan asupan cairan yang cukup juga tidak kalah penting untuk mencegah dehidrasi. Dengan mengatur pola makan yang tepat dan memperhatikan kebutuhan nutrisi yang spesifik di usia tua, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan menikmati masa senja yang sehat dan aktif.