Banyak orang keliru mengira bahwa masalah kolesterol tinggi hanya mengintai individu dengan kondisi tubuh gemuk. Padahal, faktanya, kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang bentuk atau ukuran tubuh. Seseorang dengan kondisi tubuh kurus pun memiliki risiko yang sama untuk mengalami peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Pemahaman yang benar mengenai hal ini sangat penting agar setiap individu, tanpa terkecuali, lebih waspada terhadap ancaman penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh kolesterol tinggi. Oleh karena itu, anggapan bahwa kondisi tubuh kurus otomatis terbebas dari masalah kolesterol adalah mitos belaka.
Data dari National Health Service (NHS) di Inggris yang diperbarui pada hari Selasa, 6 Mei 2025, menunjukkan bahwa sejumlah signifikan individu dengan berat badan ideal juga didiagnosis memiliki kadar kolesterol tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa berat badan bukanlah satu-satunya faktor penentu kadar kolesterol dalam darah. Lebih lanjut, penelitian yang dipublikasikan dalam European Heart Journal pada tanggal 5 Mei 2025, menyoroti bahwa faktor genetik, pola makan yang tidak sehat (terutama tinggi lemak jenuh dan trans), kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol pada siapa saja, terlepas dari kondisi tubuh mereka.
Salah satu alasan mengapa orang dengan kondisi tubuh kurus juga berisiko mengalami kolesterol tinggi adalah karena faktor genetik memainkan peran yang signifikan dalam metabolisme kolesterol. Beberapa orang secara genetik cenderung memproduksi lebih banyak kolesterol atau memiliki kesulitan dalam membersihkan LDL dari darah. Selain itu, meskipun seseorang bertubuh kurus, pola makannya mungkin tidak sehat, misalnya sering mengonsumsi makanan cepat saji, gorengan, atau makanan olahan yang tinggi lemak jenuh dan trans. Kebiasaan buruk ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Kurangnya aktivitas fisik juga berkontribusi pada peningkatan LDL dan penurunan kolesterol baik (HDL), tanpa memandang berat badan.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk secara rutin memeriksa kadar kolesterol dalam darah, terlepas dari kondisi tubuh mereka. Pemeriksaan kolesterol biasanya dilakukan melalui tes darah sederhana. Jika terdeteksi kadar kolesterol tinggi, dokter akan merekomendasikan perubahan gaya hidup seperti diet rendah lemak jenuh dan trans, meningkatkan konsumsi serat, berolahraga secara teratur, dan berhenti merokok. Dalam beberapa kasus, obat-obatan penurun kolesterol mungkin juga diperlukan. Kesadaran akan risiko kolesterol tinggi pada semua kondisi tubuh dan tindakan pencegahan yang tepat adalah kunci untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah jangka panjang.