Ketika Perut Bermasalah: Perawatan Diare yang Cepat dan Aman

Ketika perut bermasalah karena diare, rasanya tentu tidak nyaman dan bisa mengganggu seluruh aktivitas. Diare, yang ditandai dengan buang air besar encer lebih dari tiga kali sehari, adalah respons tubuh untuk membersihkan diri dari patogen atau iritan. Meskipun sering sembuh dengan sendirinya, diare membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah dehidrasi, terutama pada anak-anak dan lansia. Memahami langkah-langkah perawatan yang aman di rumah dapat membantu meredakan gejala dan mempercepat pemulihan. Berdasarkan laporan dari Pusat Data Kesehatan Nasional pada Juni 2024, dehidrasi akibat diare masih menjadi salah satu penyebab utama kunjungan ke unit gawat darurat di banyak klinik di Indonesia.

Prioritas utama saat perut bermasalah dan diare menyerang adalah rehidrasi. Tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit saat diare, sehingga penting untuk menggantinya sesegera mungkin. Minumlah oralit (larutan rehidrasi oral) yang tersedia di apotek, atau buat sendiri dengan campuran air matang, gula, dan garam. Jika oralit tidak tersedia, air kelapa murni, kuah sup bening, atau jus buah tanpa serat juga bisa menjadi pilihan. Hindari minuman manis, berkafein, atau berkarbonasi karena dapat memperparah diare. Pada sebuah seminar kesehatan yang diadakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Selasa, 22 April 2025, dr. Siti Rahayu, Sp.A., menekankan, “Pemberian cairan oralit sesegera mungkin adalah kunci mencegah komplikasi serius pada anak yang diare.”

Selain rehidrasi, perhatikan juga asupan makanan. Saat perut bermasalah, pilih makanan yang mudah dicerna dan tidak merangsang saluran pencernaan. Diet BRAT (Pisang, Nasi, Apel, Roti Tawar) sering direkomendasikan karena sifatnya yang lembut dan membantu memadatkan feses. Hindari makanan pedas, berlemak, berserat tinggi, serta produk susu (kecuali yogurt yang mengandung probiotik jika cocok) selama diare berlangsung. Kembali ke pola makan normal secara bertahap setelah diare membaik. Probiotik, baik dari suplemen maupun makanan fermentasi seperti yogurt, juga dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri baik di usus.

Terakhir, istirahat yang cukup sangat penting untuk memungkinkan tubuh fokus pada penyembuhan. Hindari aktivitas berat yang dapat memperparah kondisi. Meskipun banyak obat anti-diare bebas di pasaran, penggunaannya harus hati-hati. Obat-obatan seperti loperamide dapat membantu mengurangi frekuensi buang air besar, tetapi sebaiknya tidak digunakan pada diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus karena dapat menahan racun di dalam tubuh. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut. Jika diare disertai demam tinggi, darah dalam tinja, nyeri perut hebat, atau tanda-tanda dehidrasi parah (seperti lemas ekstrem, mata cekung, atau jarang buang air kecil), segera cari pertolongan medis. Dengan penanganan yang cepat, tepat, dan aman, perut bermasalah akibat diare dapat diatasi dan Anda bisa kembali pulih dengan segera.